Posted by : Salampythagoras Kamis, 06 April 2017



BAB II
PEMBAHASAN
Tradisi Desa Gunungsari

A.    Tradisi atau Adat Kebiasaan
Dusun Lendang Bajur adalah bagian dari Desa Gunungsari yang berada di kabupaten Lombok barat, bisa dikatakan sebagai wilayah perkampungan di pinggir jalan raya. Kurang lebih ada 200 KK dan ribuan warga yang menetap disana. Kehidupan masyarakatnya dalam segi hubungan dengan orang lain (tetangga) bisa dikatakan lumayan harmonis.  Apabila ada seorang warga mengalami kesulitan, kesusahan, berdukacita, maka warga yang lain ikut membantu untuk meringankan beban yang dirasakan. Kebiasaan atau tradisi yang sering dilakukan oleh warga Lendang Bajur adalah :
           Adat atau kebiasaan yang dilakukan ketika orang meninggal :
a.  Ketika ada salah satu warga sedang berdukacita maka warga yang lain bahu-membahu membantu menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk keperluan pemakamannya, para warga juga menyumbangkan uang untuk diberikan kepada keluarga yang sedang berdukacita.
b.    Zikiran atau Tahlilan selama 9 hari 9 malam mulai dari hari meninggalnya sampe 9 hari 9 malam berikutnya.
c.     Ada juga kebiasaan yang masih dipertahankan hingga sekarang, yaitu tradisi memberikan atau menyiapkan makanan untuk orang meninggal, warga beranggapan bahwa 9 hari setelah meninggalnya salah seorang keluarga, arwahya akan pulang dan mencari makanan, katanya arwah itu akan menghisap sari makanan yang sudah disiapkan.
d.   Ngangkat Pelayaran. Adapun yang dimaksud dengan Ngangkat Pelayaran ini adalah setelah 9 hari meniggal diadakan kembali rowah (pelayaran) selama 4 kali dalam sebulan, dimana pelaksanaan pelayaran ini pada hari meninggalnya, misalnya ketika seseorang meninggal pada hari senin maka pelaksanaan pelayarannya ini pada hari senin juga, hal inilah yang disebut dengan istilah “Ngangkat Pelayaran”.
      Apabila ada salah seorang warga laki-laki yang menikah dengan wanita yang bukan berasal dari sana, biasanya para remaja dan orang tua, khususnya keluarga yang menikah mengadakan nyongkolan, pengantin dan para remaja berdandan dengan menggunakan kebaya dan jalan kerumah pengantin wanita dengan iringan kecimol atau gendang beleq. Hal ini merupakan salah satu adat untuk menyambung silaturrahmi antar keluarga mempelai laki-laki dan perempuan.
        Biasanya dalam acara pernikahan, aqiqah, peringatan meninggalnya seseorang, atau syukuran, warga masyarakat LendangBajur mengadakan rowah. Pihak keluarga yang mengadakan rowah biasanya mengundang warga masyarakat untuk tahlilan dan makan bersama. Makanan yang biasa dihidangkan adalah ares, sate, serbuk, rawon, jajan wajik, pangan dll.  Biasanya semua keluarga besar berkumpul dalam acara itu. Dan perlu diketahui bahwa jika ada seorang anak yang di aqiqah dengan kambing atau sapi maka pihak dari orang tua maupun anak tersebut tidak boleh mencicipi atau memakan makanan tersebut karena mereka beranggapan makanan itu hanya boleh di sedekahkan kepada orang lain.
            Seiring perkembangan zaman, sebagian masyarakat LendangBajur yang dahulunya masih percaya dengan benda-benda (keramat) atau melakukan ritual-ritual yang seharusnya tidak dilakukan. Sekarang sudah mulai di tinggalkannya. Tetapi masih ada juga yang melakukannya, seperti:
a.  Ketemuq, adapun Ketemuq bisa disebabkan oleh dua hal yaitu Ketemuq dengan sesuatu yang gaib dan Ketemuq dengan orang yang sudah meninggal. Adapun Ketemuq oleh hal yang gaib disebabkan karena orang yang Ketemuq tersebut ketika mengunjungi atau melewati tempat-tempat yang dikatakan angker, tidak permisi terlebih dahulu. Sedangkan Ketemuq oleh orang yang sudah meninggal disebabkan karena orang yang Ketemuq tersebut lupa atau tidak pernah mendoakan orang yang sudah meninggal, misal anggota keluarganya sendiri sehingga mendapat tenguran dari arwah yang meninggal, hal inilah yang disebut dengan istilah “Ketemuq”. Adapun Ketemuq tidak bisa diobati secara medis seperti minum obat, akan tetapi Ketemuq bisa diobati dengan cara “Peretuk”. Adapun yang dimaksud dengan peretuk adalah menarik beberapa kumpulan helai rambut yang terletak di ubun-ubun kepala atau dalam bahasa sasak dikenal dengan istilah “Semanget” sampai mengeluarkan bunyi “tok”.
b.    Apabila membeli motor atau suatu barang maka barang tersebut harus didoakan dengan cara mendoakan dengan air kembang dan menyiramnya kemotor atau barang tersebut dan memotong ayam hitam sebagai tumbal. Warga berharap dengan begitu motor dan yang menggunakannya akan terhindar dari marabahaya.
c.      Apabila ada orang sakit dan sembuhnya lama, sebagian warga sering menganggap bahwa orang itu sudah diganggu oleh makhluk halus, dan memanggil dukun kampung untuk mengusirnya dengan cara menyiram dengan air yang sudah dido’akan di rumah orang yang sakit tersebut.
d.   Apabila ada bayi yang sering menangis, biasanya orang tua bayi tersebut memanggil dukun kampung untuk mengusir makhluk halus yang berada di rumah, ada yang mengusirnya dengan cara memukulkan lidi di tembok-tembok rumah.
5.                                                               Penerangan pada malam hari dengan menggunakan “Dile Jojor”.
Adapun penerangan dengan menggunakan Dile Jojor ini dilakukan pada akhir bulan Ramadhan, tepatnya pada salah satu tanggal-tanggal ganjil yang terdapat pada akhir bulan ramadhan, misalnya tanggal 25, 27, dan 29. Penerangan dengan menggunakan Dile Jojor bertujuan untuk menyambut sekaligus memuliakan malam Lailatul Qadar.

B.     Kehidupan Sosial
Dusun LendangBajur berada di daratan rendah, maka kehidupan masyarakat dalam segi ekonomi, kebanyakan masyarakat LendangBajur bekerja sebagai pedagang dan tukang bangunan, ada juga pekerjaan lain yaitu, sopir, guru, pegawai dll. 
Penghasilan yang mereka dapatkan dari berdagang dan menjadi tukang bangunan, mereka rasakan sudah lumayan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Walaupun kehidupan masyarakat LendangBajur bisa dikatakan makmur, tetapi masih banyak anak-anak yang masih berusia sekolah tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena berbagai faktor, yaitu : 
1. Mampu tapi malas untuk melanjutkan, karena faktor pergaulan
                        2. Orang tuanya tidak mampu membiayai sekolahya kerena di anggap terlalu mahal   
                                         3.Sakit yang berkepanjangan 
                        4. Lebih memilih bekerja dari pada sekolah, karena mereka merasa dengan mereka bekerja, mereka bisa mendapatkan uang dan tidak menyusahkan orangtua lagi.
Dusun LendangBajur dipimpin oleh seorang kadus, warga masyarakat sangat menghormatinya. Mereka berharap dengan adanya kadus dapat sedikit membantu kesulitan yang dirasakan. Namun pada kenyataanya, bukannya membantu masyarakat akan tetapi menambah beban masyarakatnya, apapun yang dilakukan  selalu mendapatkan imbalan. Hingga akhirya warga pun sudah tidak dapat mempercayai para pemimpin lagi.Warga lebih percaya kepada para orangtua, apabila ada permasalahan, mereka lebih memilih menyelesaikan dengan para orangtua. Orangtua sangat di hormati dan disegani.
Masyarakat LendangBajur, mengalami perubahan yang bisa dikatakan lumayan pesat, yang duhulunya banyak masyarakat yang menjadi pengangguran, sekarang sudah banyak yang bekerja. Baik membuka usaha sendiri di rumah dengan cara berdagang (menjual makanan ringan), dipasar (menjual tape, daun sirih dan lauk pauk) atau bekerja dengan orang lain. Dahulunya banyak rumah yang tidak layak huni, namun sekarang seiring perkembangan zaman banyak rumah yang bisa dikatakan layak huni. Masyarakat yang kaya dan masyarakat yang kurang mampu, hidup saling berdampingan. Tidak ada sekat pemisah di antara mereka, dan mereka saling menghargai satu sama lain.
        Sosialisasi yang pernah di lakukan kepada warga LendangBajur adalah :
1. Sosialisasi tentang pemilu, karena banyak warga yang belum bisa atau tidak tahu cara untuk memilih, maka pemerintah mengadakan sosialisasi bagaimana cara memilih dengan benar
2. Sosialisasi tentang peralihan dari minyak tanah ke gas elpiji, Karena warga tidak mengerti bagaimana cara menggunakan bahkan memasang tabung gas dengan benar. Maka di sosialisasikan tentang cara penggunaan gas elpiji dengan benar.
3. Sosialisasitentang KB, Karena KB dirasa penting untuk menekan jumlah anak, maka diadakanlah sosialisasi tentang bagaimana pentingnya dan penggunaan KB dengan baik dan benar.
4. Sosialisasi tentang penanaman obat-obatan herbal, agar warga dapat memanfaatkan obat-obatan herbal,  maka diadakanlah sosialaisasi tentang bagaimana cara menanam obat dan kegunaanya.
Banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mensejahterakan warga, yaitu:
  1. Di adakannya posyandu, agar masyarakat bisa hidup sehat.
  2. Banyak program yang dilakukan, seperti:
a)      BALSEM
b)      PKH (untuk ibu dan anaknya, yang bisa digunakan untuk berobat, sekolah)
c)       PNPM (bantuan warga untuk membuka usaha). Dengan bantuan peminjaman modal dari pemerintah, warga melakukan usaha, seperti pembuatan tape, keripik dll.
d)      Jamkesmas
e)      Perbaikan rumah yang rusak, warga diberikan bahan bangunan untuk memperbaiki rumahnya yang rusak.
f)         Perbaikanin frastruktur jalan dan sumur untuk warga.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2025 Nabiladomani2605 - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -